Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

Minggu, 08 November 2015


PERTANIAN TERPADU “NO WASTE

By Devika Daniswara


 

Kamis, 8 Oktober 2015- Sejumlah petani anggota Kelompok Pertanian Terpadu Sakai di Duri, sukses bertani dan beternak. Kelompok ini dibina melalui program Sosial Investment Departemen PGPA di PT CPI. Pagi ini Kelompok Pertanian Terpadu Sakai binaan PT Chevron Pacific Indonesia (Chevron) melakukan presentasi terkait perkembangan program pertanian terpadu di Duri di hadapan Caman Mandau Hasan Basri Msi, Manager PGPA Duri Bekasap Iwan Azof dan sejumlah wartawan. Program Pertanian terpadu adalah salah satu program Investasi Sosial Chevron wilayah operasi Sumatra untuk meningkatkan kemandirian masyarakat di sekitar wilayah operasi secara ekonomi (Riauterkini.com)

Konsep Pertanian terpadu ini perlu diterapkan oleh seluruh petani di Indonesia karena konsep ini dapat mewujudkan pertanian organik yang ramah lingkungan dan meningkatkan usaha pertanian dan peternakan sekaligus. Pertanian terpadu mengurangi resiko kegagalan panen, karena ketergantungan pada suatu komoditi dapat dihindari dan hemat ongkos produksi. Menurut Handaka dkk (2009) sistem pertanian terpadu tanaman dan ternak adalah suatu sistem pertanian yang dicirikan oleh keterkaitan yang erat antara komponen tanaman dan ternak dalam suatu kegiatan usahatani atau dalam suatu wilayah. Keterkaitan merupakan faktor pemicu dalam mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah secara berkelanjutan .

Program pertanian terpadu yang diterapkan oleh Kelompok Tani Sakai di Duri tersebut menunjang dalam penyediaan pupuk kandang di lahan pertanian, sehingga pola ini sering disebut pola peternakan no waste karena limbah peternakan digunakan untuk pupuk dan limbah peternakan untuk makan ternak. Integrasi hewan ternak dan tanaman dilakukan untuk mendapatkan produktivitas yang optimal dan memperbaiki kesuburan tanah serta meningkatkan keuntungan hasil usaha tani (sttp.malang.go.id). Namun, sistem peternakan yang ada pada lahan pertanian ini perlu disesuaikan dengan lingkungan dan komoditas yang ditanam pada lahan tersebut. Hewan ternak yang dipelihara pada lahan hendaknya tidak menjadi hama atau pengganggu pertumbuhan tanaman yang dibudidayakan, sehingga dapat mendukung produktivitas tanaman. Dari konsep ini dapat diketahui bahwa tanaman yang dibudidayakan adalah komponen utamanya sedangkan hewan ternak adalah kompenen kedua atau sebagai pendukung.

Usaha ternak sapi yang dipelihara dengan tanaman tidak perlu membutuhkan lahan baru dan hanya memanfaatkan sumberdaya alam yang ada, contohnya adalah limbah atau sisa tanaman dapat digunakan sebagai pakan ternak sehingga kebutuhan pakan ternak terpenuhi. Petani dapat memanfaatkan lahan kosong dan pematang sawah lebih optimal  untuk budidaya rumput unggul sebagai pakan ternak guna meningkatkan manfaat ekonomi. Sumberdaya input usaha ternak melimpah seperti hijauan antar dapat langsung dimanfaatkan sebagai pakan ternak tanpa mengganggu produktivitas.

Sumber :

Handaka , A. Hendriadi , dan T. Alamsyah. 2009. Perpektif pengembangan Mekanisasi Pertanian dalam Sistem Integrasi Ternak – Tanaman Berbasis Sawit, Padi dan Kakao. Prosiding Workshop Nasional Dinamika dan Keragaan Sistem Integrasi ternak-Tanaman. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Bogor.

 

1 komentar:

  1. Nilai berita
    Timeliness : Artikel yang diposting memiliki informasi yang baru, baik dari segi informasi ataupun keterbaruan posting. Informasi mengenai pertanian terpadu yang digagas oleh berbagai pihak (pemerintah, swasta, maupun individu) merupakan trending topik yang sering diulas beberapa tahu terakhir. Sementara itu, keterbaruan posting dari sumber relatif baru yaitu Oktober 2015.
    Proximity : Informasi yang direview rekan Devika memiliki keterdekatan terhadap masyarakat, terlebih petani. Hal ini dibuktikan dengan topik yang dibahas berkaitan dengan informasi update pertanian terpadu yang digagas pihak swasta, PT Chevron, dengan memadukan usaha pertanian dan peternakan pada kelompok tani binaan.
    Importance : Dengan adanya peningkatan pertumbuhan penduduk berkaitan pemenuhan pangan, pertanian terpadu menjadi salah satu alternatif cara untuk mengoptimalkan peranan pertanian dan pertanian untuk menciptakan stabilitas kehidupan masyarakat. Sehingga, informasi yang demikian menjadi sumber pendidikan bagi pertanian yang lebih baik.
    Policy : Seiring dengan peranan penting bidang pertanian, banyak pihak mendukung program pertanian terpadu sebagai sarana penguatan ketahanan pangan negeri. Berdasar artikel tersebut, pihak PT Chevron memberikan bantuan (fisik maupun non fisik) guna menunjang pemberdayaan petani.
    Prominence : PT Chevron merupakan salah satu perusahaan swasta yang terkenal di Indonesia. Adanya pemberdayaan yang dilakukan oleh pihak tersebut dapat lebih terlaksana dengan baik karena adanya branded pada perusahaan tersebut.
    Consequence : Terlaksananya program pemberdayaan petani ini diharapkan memberikan manfaat berupa pembaruan informasi untuk perubahan sikap, perilaku, dan pikiran masyarakat sasaran. Konsekuensi hal ini dapat memberikan kemanfaatan yang baik bagi masyarakat.
    Development : Program pemberdayaan petani oleh beragam pihak, khususnya swasta, merupakan program berkelanjutan dari adanya program terdahulu yang tentu saja berkaitan dengan pertanian. Hal ini merupakan bentuk pembangunan lanjut yang menyangkut kebutuhan dasar manusia terkait pangan.
    Human interest : Pembaruan ide dapat menarik minat berbagai pihak dari aspek pikiran, terlebih pembaruan ide yang berhubungan dengan hajat manusia. Pertanian terpadu yang mengkombinasikan peranan pertanian dan peternakan dapat menjadi human interest bagi beberapa pihak.

    Nilai penyuluhan
    Sumber ide : Pertanian terpadu merupakan salah satu pembaruan ide dan teknologi. Tema yang diangkat dalam informasi yaitu tentang perpaduan usaha pertanian dengan peternakan yang dilakukan oleh PT Chevron.
    Sasaran : Masyarakat luas, terutama petani agar mampu megadaptasikan diri dengan perkembangan teknologi dalam pertanian dengan pemanfaatan SDA secara keselurahan.
    Manfaat : Memberikan informasi mengenai pertanian terpadu antara pertanian dengan peternakan yang memungkinkan terjadinya optimalisasi sumber daya alam pad kedua aspek untuk meningkatkan kesejahteraan petani secara umum.
    Nilai pendidikan : Melatih para pembaca agar memiliki ide (dengan melihat keadaan alam sekitar) yang nantinya dapat diterapkan dalam pertanian untuk menjadikan pertanian lebih baik dan mensejahterakan petani dengan cara penggunaan secara optimal sistem agrokompleks.

    Dian Nur/13572/DPKP B2 2015

    BalasHapus