Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian: Pengembangan Mina Padi di Kabupaten Lampung Utara dengan Bantuan Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

Minggu, 08 November 2015

Pengembangan Mina Padi di Kabupaten Lampung Utara dengan Bantuan Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia


 Oleh : Rina Maharani

Indonesia telah menerapkan berbagai pola dan sistem pertanian yang silih berganti untuk meminimalkan segala resiko pertanian yang ada dan meningkatkan hasil pertanian. Salah satu konsep pertanian yang kini marak dikembangkan adalah konsep pertanian terpadu. Pertanian terpadu telah diterapkan di Indonesia sejak petani mengenal pertanian. SPT merupakan suatu sistem yang menggabungkan peternakan konvensional, budidaya perairan, hortikultura, agroindustri dan segala aktivitas pertanian. Pupuk yang dihasilkan oleh ternak digunakan untuk memupuk tanaman, dan residu tanaman digunakan sebagai pakan ternak (Nurhidayati, 2008).
Sistem pertanian terpadu atau biasa juga disebut Integrated Farming System yang banyak dikembangkan oleh petani adalah sistem pertanian “Mina Padi”. Sistem ini memberdayakan ikan dan juga padi dalam suatu lahan. Mina Padi ini dibudidayakan dengan sistem tumpangsari antara ikan dan padi. Budidaya ikan pada sistem pertanian ini telah membuat kemajuan besar, tidak hanya meningkatkan pupuk dari kotoran ikan, tetapi juga meningkatkan pendapatan petani dari hasil ikan yang lebih cepat dan harga pasar yang lebih tinggi. Secara teknis, penambahan yang penting dari siklus kedua yang dihasilkan oleh kotoran ikan memberikan keuntungan pada proses yang terintegrasi. 


Budidaya Ikan dan Padi melalui Pertanian Mina Padi

         Melalui pertanian Mina Padi ini, petani dapat meminimalkan pengeluaran untuk pestisida dan pupuk karena secara alami terdapat pupuk alami dari ikan. Dengan adanya ikan dilahan padi petani, akan berguna sebagai pemangsa parasit tanaman. Sehingga tanaman padi akan lebih bagus tumbuhnya dan hasilnya lebih tinggi dari pada biasanya. Tanpa ada penebaran benih ikan dipematang, maka petani mendapatkan untung lebihSelain itu, ikan dapat menjadi predator bagi organisme pengganggu tanaman padi. Keuntungan lain dari mina padi yakni tenaga kerja yang minim.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia akan memberikan bantuan program mina padi di Kabupaten Lampung Utara. KKP akan menyediakan seluruh kebutuhan petani untuk mengelola lahannya, sehingga petani tinggal menyediakan lahan dan menggarap sawahnya saja. Daerah yang akan mendapatkan batuan tersebut sebanyak dua hektar, yakni Desa Sindang Agung, Kecamatan Tanjung Raja dan Desa Wonomerto, Kecamatan Kotabumi Utara. Pemberian bantuan ini dilaksanakan pada September-Desember 2015 sehingga diharapkan pada akhir tahun ini, masyarakat telah dapat menikmati hasilnya.
Kabid Produksi Dinas Perikanan Lampura Riduan saat mendampingi Kepala Dinas, Paswani Hasyim mengatakan bantuan dari KKP tersebut sifatnya hibah untuk masyarakat. Para penerima bantuan akan menerima seluruh kebutuhan untuk melakasanakan program pemerintag pusat itu. Mulai dari bibit ikan, benih padi sampai pakannya.
Disamping membantu mensejahterakan petani melalui keuntungan yang didapat secara ekonomis, mina padi juga dapat  miningkatkan swasembada pangan. Melalui Mina Padi bukan hanya sumber karbohidrat yang terproduksi, melainkan juga sumber protein. Hal ini sejalan dengan program dijalankan oleh daerah setempat untuk meningkatkan ketahanan pangan di daerah. Para petani tidak hanya mendapatkan sumber karbohidrat dari padi saja. Melainkan juga sumber protein yang berasal dari ikan. Sehingga petani mendapatkan hasil lebih guna meningkatkan pendapatannya.
Sebelumnya, pihak KKP melalui Dirjen budidaya Direktorat Produksi melakukan sosialisasi terkait bantuan tersebut di Desa Wonomerto, Kecamatan Kotabumi Utara, Jumat (28/8/2015). Dua desa yang mendapatkan bantuan  akan menjadi percontohan cara mengelola lahan persawahan di Bumi Tunas Ragom Lampung. Dengan harapan daerah lainnya dapat meniru cara ini.

Sumber :




Rina Maharani

14/365178/PN/13721




1 komentar:

  1. 1. Nilai berita yang terdapat dalam artikel :
    - Timelines : artikel bersifat baru
    - Proximity : artikel dekat dengan petani dibuktikan dari sistem mina padi yang memanfaatkan ikan pada lahan pertanian, sistem tersebut berdampak pada petani
    - Importance : informasi dalam artikel dibutuhkan petani karena berisi informasi bahwa Kementrian Kelautan dan Perikanan memberi bantuan program mina padi
    - Consequence : ada akibat dari kebijakan atau tindakan dari Kementrian Kelautan dan Perikanan berdampak pada masyarakat
    - Policy : kebijakan yang diambil Kementrian Kelautan dan Perikanan dibutuhkan atau berkaitan dengan kepentingan petani

    2. Nilai penyuluhan yang terdapat dalam artikel :
    - Ada sumber teknologi atau ide yaitu sistem mina padi di Kabupaten Lampung Utara
    - Ada sasaran dalam artikel yaitu petani dan keluarganya sebagai sasaran langsung dan masyarakat sekitar sebagai sasaran tdak langsung
    -Ada manfaat dari artikel tersebut yaitu memberikan informasi tentang kebijakan dari Kementrian Kelautan dan Perikanan terhadap sistem mina padi di Kabupaten Lampung Utara
    - Ada nilai pendidikan yang terkandung dalam artikel yaitu penjelasan tentang apa itu sistem mina padi dan bagaimana serta manfaat kebijakan Kementrian Kelautan dan Perikanan terhadap sistem mina padi di Kabupaten Lampung Utara

    Devika A. Pandanwangi
    14/364096/PN/13561

    BalasHapus